Networking, GNU/Linux, Tips and Trik Seputaran Dunia IT

test

Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Kamis, 03 Mei 2018

Tutorial Static Routing Menggunakan Router Mikrotik

Routing merupakan sebuah proses yang berjalan pada perangkat jaringan layer 3 ( tiga ) yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa segmen jaringan yang berbeda dan menentukan jalur terbaik untuk di lalui sebuah packet, dalam lalulintas jaringan kadang terdapat banyak jalur yang dapat dilewati oleh sebuah packet untuk sampai ke tujuannya. dengan adanya routing, router akan memetakan jalur terbaik yang akan dilewati oleh sebuah packet. Ada beberapa parameter yang akan di gunakan untuk menentukan jalur terbaik di antaranya, administratif distance (AD) dan metric. semakin kecil nilai AD semakin di percaya untuk dilewatkan sebuah packet, begitu juga dengan metric.

Ada banyak protocol routing yang dapat digunakan untuk melakukan proses routing, salah satunya adalah static route, dengan menggunakan static routing, kita akan membuat entri route yang di masukan kedalam tabel routing secara manual, tabel routing ini yang akan digunakan untuk melihat informasi dari alamat network tujuan. sebelumnya ketika kita mengcreate sebuah ip address pada interface, sebenarnya router sudah melakukan entry route secara otomatis tetapi informasi yang dimasukkan kedalam tabel route tersebut hanyalah network yang terhubung langsung dengan router tersebut ( directly connected ) sedangkan informasi route yang akan kita enty ke dalam tabel routing adalah network yang tidak terhubung langsung dengan router tersebut ( remote network ).
untuk melakukan configurasi routing di mikrotik menggunakan static route terlebih dahulu tentukan gambaran topologi jaringan yang kita miliki.
Berdasarkan topologi diatas terdapat 3 buah router mikrotik dan 3 buah PC,  pada sisi R1 ether1 terhubung ke internet, ether2 terhubung ke jaringan local dan ether3 terhubung ke arah R2. pada sisi R2 ether1 terhubung ke arah R1, ether2 terhubung ke jaringan local dan ether3 terhubung ke arah R3. dan di sisi R3 ether1 terhubung ke arah R2 dan ether2 terhubung ke jaringan local milik R3. selanjutnya lakukan config pada masing masing router.

Config ip address, dns, default gateway dan nat di R1.

[admin@R1] > /ip address add address=1.1.1.2/30 interface=ether1
[admin@R1] > /ip address add address=192.168.100.1/24 interface=ether2
[admin@R1] > /ip address add address=10.10.1.1/30 interface=ether3
[admin@R1] > /ip dns set servers=8.8.8.8,8.8.4.4 allow-remote-requests=yes
[admin@R1] > /ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=1.1.1.1
[admin@R1] > /ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade disable=no
Config ip address, dns, default gateway dan nat di R2.

[admin@R2] > /ip address add address=10.10.1.2/30 interface=ether1
[admin@R2] > /ip address add address=192.168.101.1/24 interface=ether2
[admin@R2] > /ip address add address=10.10.2.1/30 interface=ether3
[admin@R2] > /ip dns set servers=8.8.8.8,8.8.4.4 allow-remote-requests=yes
[admin@R2] > /ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.10.1.1
[admin@R2] > ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade
Config ip address, dns, default gateway dan nat di R3.

[admin@R3] > /ip address add address=10.10.2.2/30 interface=ether1
[admin@R3] > /ip address add address=192.168.102.1/24 interface=ether2
[admin@R3] > /ip dns set servers=8.8.8.8,8.8.4.4 allow-remote-requests=yes
[admin@R3] > /ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.10.2.1
[admin@R3] > ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade

Setelah melakukan settingan awal pada masing-masing router, selanjutnya setting ip pada masing masing PC.

PC1
IP = 192.168.100.2
SM = 255.255.255.0
GW = 192.168.100.1
DNS = 192.168.100.1

PC2
IP  = 192.168.101.2
SM = 255.255.255.0
GW = 192.168.101.1
DNS = 192.168.101.1

PC3
IP = 192.168.103.2
SM = 255.255.255.0
GW = 192.168.103.1
DNS = 192.168.103.1
Setelah config ip pada masing-masing PC, coba lakukan ping dari PC1 ke PC2 dan 3 dan PC2 ke PC3. Dan hasilnya belum bisa melakukan ping, hal ini disebabkan R1 mengetahui atau belum memiliki informasi adanya network dibawah R2, begitu juga dengan R2 tidak mengetahiu informasi network yang berada dibawah R3. untuk mengatasi hal ini kita perlu melakukan routing menggunakan Static Route, dimana informasi network lawan akan di creat secara manual satu persatu.
Config static Route pada R1.

[admin@R1] > ip route add dst-address=192.168.101.0/24 gateway=10.10.1.2
[admin@R1] > ip route add dst-address=10.10.2.0/30 gateway=10.10.1.2
[admin@RR1] > ip route add dst-address=192.168.103.0/24 gateway=10.10.1.2
Config static Route pada R2.

[admin@R2] > ip route add dst-address=192.168.103.0/24 gateway=10.10.2.2
setelah melakukan entry route kedalam tabel routing, coba lakukan ping dari setiap PC ke PC yang lain, hasilnya antara PC bisa saling berkomunikasi ( dengan tanda ping sukses ).

PC1:\>ping 192.168.101.2
Pinging 192.168.101.2 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.101.2: bytes=32 time=6ms TTL=62
Reply from 192.168.101.2: bytes=32 time=2ms TTL=62
Reply from 192.168.101.2: bytes=32 time=2ms TTL=62
Reply from 192.168.101.2: bytes=32 time=1ms TTL=62
jika di perhatikan dengan teliti pada configurasi routing di atas, kita hanya perlu melakukan entri route pada R1 dan R2 saja, tidak pelu sampai ke R3, loh knapa,? dikarnakan pada R1, R2 dan R3 sebelumnya telah di buatkan entry default gateway dengan parameter dst-address=0.0.0.0/0, fungsi default gateway adalah mendefinisikan alamat tujuan yang tidak terdefinisikan, dalam hal ini termasuk tujuan ke network yang ada di bawah R1 dan R2. jadi kita hanya perlu melakukan routing di router yang posisinya terleteak di atas saja dan minimal memiliki 1 network yang tidak terhubung langsung dengannya ( directly connected ).
Oke sekian tutorial static routing menggunakan mikrotik, jangan berpuas diri untuk belajar, tetap semangat, semoga sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Pages